Judul Buku : Kuliah Akhlak Islami
Penulis : Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.
Cetakan : XIII, September 2014
Penerbit : LPPI
Pencetak : Pustaka Pelajar Ofset
Jumlah Halaman : 263 halaman
Penulis : Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.
Cetakan : XIII, September 2014
Penerbit : LPPI
Pencetak : Pustaka Pelajar Ofset
Jumlah Halaman : 263 halaman
Isi Buku …..
BAB I :
Pendahuluan
Di dalam bab pertama yang berjudul
pendahuluan terdapat pengertian akhlak, sumber akhlak, ruang lingkup akhlak,
kedudukan dan keistimewaan islam, dan yang terakhir ciri-ciri akhlak dalam
islam. Jadi di dalam bab ini adalah mengenalkan kepada kita apa itu akhlak?
Agar kita dapat memahami akhlak sebelum kita mempelajarinya.
BAB II : Akhlak
Terhadap Allah SWT
Bab ini menjelaskan tentang akhlak
terhadap Allah SWT, akhlak terhadap Allah itu ada beberapa cara yaitu dengan
taqwa, cinta dan ridha, ikhlas, khauf dan raja’, tawakal, syukur, muraqabah,
dan tobat. Cara-cara tersebut harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
agar hidup kita jadi teratur dan mula di hadapan Allah SWT.
BAB III : Akhlak
Terhadap Rasulullah SAW
Selain kita berakhlak kepada Allah
tetapi kita juga hrus berakhlak kepada Rasulullah SAW. Berakhlak kepada
Rasulullah SAW ada beberapa cara yaitu dengan mencintai dan memuliakan Rasul,
mengikuti dan mentaatinya, mengucapkan salam dan salawat kepadanya.
BAB IV : Akhlak
Pribadi
Sebagai seorang muslim yang bertaqwa
kita harus memiliki akhlak yang mulia, agar dapat menjadi muslim yang mulia di
hadapan manusia ataupun di hadapan Allah SWT. Akhlak yang harus kita miliki
yaitu sidiq, amanah, istiqamah, iffah, mujahadah, tawadhu’, malu, sabar, dan
pemaaf.Akhlak tersebut harus kita terapkan baik dilingkungan masyarakat maupun
dilingkungan keluarga.
BAB V : Akhlak
Dalam Keluarga
Dalam berkeluarga kita perlu
berakhlak yaitu dengan cara birrul walidain kepada orang tua, memenuhi hak,
kewajiban dan saling berkasih sayang kepada suami maupun istri kita,
mencurahkan segala kasih sayang dan tanggung jawab kepada anak,serta
bersilaturahim dengan karib kerabat.
BAB VI : Akhlak
Bermasyarakat
Selain berakhlak dalam keluarga kita
juga perlu berakhlak dalam bermasyarakat.Cara-cara ber akhlak dalam
bermasyarakat yaitu dengan bertamu dan menerima tamu dengan baik sesuai
tuntunan Rasulullah, berhubungan baik dengan tetangga serta masyarakat,
pergaulan muda-mudi, serta mengukuhkan ukhuwah islamiyah.
BAB VII : Akhlak
Bernegara
Sebagai warga negara yang baik perlu
memiliki akhlak yang baik.Cara-cara akhlak bernegara yaitu menyelesaikan
masalah deng musyawarah, menegakkan keadilan, amar ma’ruf nahi mungkar,
berhubungan baik dengan pemimpin dan yang dipimpin.
PENGANTAR
STUDI AKHLAK
Judul Buku : Pengantar Studi Islam
Penulis : Drs. Asmaran As., M. A.
Cetakan : 1, September 1992
Pencetak : Melton Putra Ofset
Penerbit : CV Rajawali
Jumlah Halaman : 237 halaman
Penulis : Drs. Asmaran As., M. A.
Cetakan : 1, September 1992
Pencetak : Melton Putra Ofset
Penerbit : CV Rajawali
Jumlah Halaman : 237 halaman
Isi Buku….
BAB I :
Pendahuluan
Dalam bab ini kita akan dikenalkan
terlebih dahulu dengan akhlak. Materi-materi yang akan dibahas yaitu pengertian
akhlak, pengertian ilmu akhlak, beberapa istilah lain dari akhlak, obyek ilmu
akhlak dan masalah kebahagiaan.
BAB II : Baik
dan Buruk
Dalam bahasa arab khair adalah baik
dan syaar adalah buruk. Sebagian orang menganggap baik dan buruk segai ukuran
manusia untuk menilai orang lain. Dasar
perbuatan baik seseorang biasanya di dasarkan atas kesadaran moral atau
perasaan akhkak seseorang.Tetapi dasar perbuatan baik seseorang yang utama
adalah iman.
BAB III : Akhlak
Sebagai Asas Kebahagiaan Individu Dan Masyarakat
Manusia adalah makhluk biososial,
oleh sebab itu hidupnya tak dapat terlepas dari kehidupan bersama manusia
lainnya. Islam mengajarkan bahwa manusia yang paling baik adalah manusia yang paling banyak
mendatangkan kebaikan pada orang lain. Sedangkan musuh islam yang paling utama
adalah akhlak yang buruk.
BAB IV :
Hubungan Akhlak Dengan Iman
Dalam bab ini membahas tentang iman
kepada Allah SWT dan hubungannya dengan akhlak. Apabila seseorang yang telah
menyatakan bahwa dirinya beriman kepada Allah SWT secar menyeluruh maka ia akan
memiliki akhlak yang mulia, karena islam mengajarkan cara-cara berakhlak yang
muliayang harus ia implikasikan dalam kehidupannya.
BAB V : Tema
Pokok Risalah Muhammad
Tujuan risalah Nabi Muhammad SAW
adalah untuk membawa agama yang suci dan mulia dengan ajarannya yang lengkap
dan sempurna yang mampu membawa manusia ke puncak ketinggian moral dan
menghantarkan mereka kepada keselamatanlahir dan batin, serta menjamin
terwujudnya kebahagiaan mereka baik dalam kehidupannya didunia maupun
diakherat.
BAB VI :
Problema Perbuatan Baik
Rintangan manusia dalam berbuat baik
adalah dunia dan seisinya, makhluk (manusia), syetan, dan hawa nafsu.Manusia
fitrahnya ingin selalu berbuat baik karena didorong oleh fitrah yang telah
diterapkan oleh Tuhan sejak awal.
BAB VII :Status
dan Kewajiban Manusia
Manusia adalah khalifah dimuka bumi
ini, yang memiliki kewajiban-kewajiban yang akan dipertanggung jawabkan di
akherat kelak baik kewajiban terhadap
Allah SWT, diri sendiri, sesamanya dan alam sekitar.
BAB VIII :
Akhlak Seorang Muslim
Seorang muslim haruslah memilki
akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak
yang buruk. Imam Al-Gazali mnyebutkan sifat-sifat yang tercela ini dengan
muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada
kebinasaan.Sifat-sifat tercela dibagi menjadi dua bagian, yaitu maksiat lahir
dan maksiat batin.
PEMBERSIH
JIWA
Judul Buku : Pembersih Jiwa
Penulis : Dr. Ahmad Faridh
Cetakan : 1409 H – 1989 M
Penerbit :Pustaka
Jumlah Halaman : 232 halaman
Penulis : Dr. Ahmad Faridh
Cetakan : 1409 H – 1989 M
Penerbit :Pustaka
Jumlah Halaman : 232 halaman
Isi buku…
1. Ikhlas
Ikhlas
adalah mengabaikan pandangan manusia dengan senantiasa berkonsentrasi pada Allah
SWt semata-mata.Ikhlas juga salah satu syarat diteterimanya suatu amal saleh,
ini berdasarka QS. Al-Bayinah 98:5.
2. Niat
dan Keutamaannya
Niat
bukanlah ucapan atau lafazd dengan lisan, tapi adalah dorongan hati dan
motivasi yang berjalan melalui jalan Allah SWT.Segala amal saleh tergantung
pada niatnya.
3. Ilmu
dan Keutamaan Mempelajarinya
Keutamaan
mempelajari Al-Qur’an :
a. Akan
di angkat derajatnya oleh Allah SWT (QS. Al- mujadalah 58:11)
b. Allah
akan emudahkan baginya jalan ke surge
c. Memiliki
strata lebih tinggi dari pada orang yang tak berilmu (QS. Az-zumar 39:9)
4. Hati
dan Pembagiannya
Hati
ibaratkan seorang raja (kepala) yang mengatur anak buahnya, di mana seluruh
anggota tersebut bergerak dan bekerja sesuai dengan perintahnya. Dari segi
hidup-matinya, ia terbagi menjadi tiga macam yaitu hati yang sehat, hati yang
mati, dan hati yang terkena penyakit (sakit).
5. Ciri
Sehat dan Sakitnya Hati
Adapun
ciri-ciri sakit atau matinya hati adalah si hamba tidak sadar dan tidak merasa
sakit akan luka dan noda kemaksiatan serta tidak merasa akan penyakit
kebodohannya mengenai yang hag dan yang batil. Di antara tanda-tanda hati yang
sehat yalah bahwa pemiliknya seakan-akan telah meninggalkan dunia menuju alam
akherat.
6. Empat
Macam Racun Hati
a. Omongan
(kata-kata) iseng yang tidak berfaedah
b. Pandangan
mata (penglihatan) yang iseng
c. Makan
banyak, berlebahan dan tidak berfaedah
d. Pergaulan
yang tidak selektif dan tiada berguna
7. Yang
Menghidupkan Hati dan Santapan Rohani Yang Bermanfaat
Taqwa
dan taat merupakan suatu keharusan untuk menjaga hidupnya hati, seperti halnya
makan dan minum untuk kelangsungan hidup manusia sedangkan kemaksiatan adalah
makanan beracun yang dapat membinasakan hati.
8. Zuhud
Terhadap Dunia dan Tentang Kehidupan Dunia
Zhuhud
yaitu berpalingnya kehendak atau keinginan dari sesuatu ke sesuatuyang lebih
baik darinya.
9. Keadaan
Nafsu dan Perhitungannya
Nafsu
itu selalu mengajak kepada kejahatan dan kezaliman serta menyeru untuk
mementingkan dunia.Nafsu apabila dilihat dari zatnya ada satu tetapi apabila
dilihat dari sifatnyadapat terbagi menjadi tiga yaitu nafsu muthma’innah
(tenang), nafsu lawwamah (labil), dan nafsu amarah bissu’ (tercela).
10. Instropeksi
Instropeksi
adalah salah satu cara mengatasi gejolak nafsu amarah. Ada dua macam
menginstropeksi diri yaitu menimbang-nimbang sebelum melakukan sesuatu yang
akandiperbuat, mengintrospeksi setelah melakukannya.
11. Sabar
Allah
menjadikan sifat sabar itu seperti kuda yang tak pernah kendor, dan pedang yang
tak pernah tumpul, seperti prajurit yang tak pernah kalah, dan benteng tangguh
yang tak parnah tertakhlukkan.Sabar dan kemenangan adalah saudara kandung.
12. Syukur
Dalam
materi ini kita dapat mengetahui apa
pengertian syukur? Kepada siapa kita harus bersyukur? Dalil apa saja
yang berkaitan dengan syukur? Bagaiman cara bersyukur? Materi ini akan membahas
tuntas tentang bersyukur.
13. Tawakal
Materi
ini akan membahas tentang tawakal, apa itu tawakal? Bagaimana cara bertawakal?
Kepada siapa harus bertawakal? Dalil apa saja yang berkaitan dengan tawakal?.
14. Mencintai
Allah Azza Wajalla
Dalam
materi ini kita dapat mengetahui pengertian, dalil, cara-cara dan lain
sebagainya yang akan dibahas dalam materi ini.
15. Rela
Atas Ketentuan Allah
Dalam
menghadapi sesuatu yang tidak di senangi, seorang hamba mempunyai dua
kemungkinan sikap; rela atau sabar.Apabila kita membaca materi ini kita akan
menjadi tau, sikap apa yang harus kita perbuat.
16. Optimisme
(Raja’)
Dalam
materi ini terdapat pengertian, dalil-dali, dan atsar-atsar (ucapan para
salafus-shalih).Yang akan dibahas secara tuntas tentang optimisme atau raja’.
17. Khauf
(Takut)
Materi
ini membahas tentang khauf secara menyeluruh dari pengertian, sebab-sebab,
bagaimana orang yang takut kepad Allah, dalil-dalilnya, sampai fadhilah khauf.
18. Kehidupan
Dunia
Al-Qur’an
dan al-Hadits tidaklah mencela dunia dalm pengertian waktu, yaitu siang dan
malm yang terus beredar sampai hari kiamat, karena Allaj Azza Wajalla
menjadikan siang dan malam adalah sebagai peringatan dan pelajaran bagi
orang-orang yang mau berzhikir ataupun hendak bersyukur kepada-Nya.
19. Bahaya
Cinta Dunia
Dalam
materi ini kita akan membahaya ssecara tunatas tentang bahaya cinta dunia. Apa
itu bahaya cinta dunis? Sebab-sebab cinta dunia? Dalil-dalilnya, dan lain
sebagainya yang akan di terangkan dalam materi ini.
20. Taubat
MUTIARA HIKMAH
Judul
Buku : Mutiara
Hikmah
Penulis : KH. Moh.Yusuf A Nur
Penerbit : Mutiara Press Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2004
Jumlah Halaman : 123 halaman
Penulis : KH. Moh.Yusuf A Nur
Penerbit : Mutiara Press Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2004
Jumlah Halaman : 123 halaman
Isi
Buku
Buku mungil ini merupakan kumpulan dari
nilai-nilai kehidupan yang sangat bermakna.Tulisan ini merupakan hasil
renungan, buah fikir, dan hati dari seorang hamba sebagai anugrah Allah.
Diperkaya dengan mutiara hikmah yang
bertebaran di berbagai bacaan sehingga menjadikan tulisan ini memiliki bobot
yang memadai.
Buku ini tergolong unik dan sangat
bermanfaat bagi para dai muda dan siapa saja yang ingin menemukan mutiara dan
hikmah dalam kehidupan.
MENUJU KEHIDUPAN ISLAMI
Judul
Buku : Menuju
Kehidupan Islami
Pengarang : Ir. Nana Rukmana D. Wirapradja
Penerbit : Yayasan Bumi Putra
Jumlah Halaman : 132 halaman
Pengarang : Ir. Nana Rukmana D. Wirapradja
Penerbit : Yayasan Bumi Putra
Jumlah Halaman : 132 halaman
BAB
I : Pendahuluan
BAB
II : Konsep Hidup pribada islam
Materi ini menerangkan kepada kita, tujuan hidup,
peranan dan pedoman, teladan sahabat dan lain-lain.Akan dikupas lebih mendalam
dan mengena
BAB
III : Konsepsi Rumah Tangga Islami
Dalam materi ini kita dapat mempelajari bagaimana
ciri-ciri, tujuan pelaksanaan, dan pandangan dalam berumahtangga secara islami.
BAB
IV : Konsepsi Masyarakat islami
Dalam bab ini menerangkan tentang ciri-ciri, cara
memilih pemimpin yang baik, persaudaraan menurut islam, cara bergaul yang
islami, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan konsep bermasyarakat.
BAB
V : Konsepsi Islam Tentang Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup
Bab ini mengajarkan iman kepada Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup, yang berisi wajib beriman pada Al-Qur’an, hubungan Al-Qur’an
dengan kitab-kitab terdahulu, dan pokok-pokok kandungan Al-Qur’an.
Perintah berdo’a, sebab-sebab berdo’a, dan bimbingan berdo’a juga akan dijelas kan dalam buku ini di bab ke enam. Bab ini menjelaskan secara meluas dan menyeluruh dalam menjelaskannya.
BAB
VII: Konsepsi Islam Tentang Khodo dan Khodar
Apa pengertian qodho? Bagaimana fenomena qodho dan
qodhar dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan itu semua akan di jawab oleh bab
tujuh, apabila kita mau membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar